Minggu, 13 Oktober 2019

Tugas Audit Teknologi Sistem Informasi # Semester PTA 2019/2020 Kelas 4KA10


Tugas Audit Teknologi  Sistem Informasi #
Semester PTA 2019/2020 Kelas 4KA10
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi sistem informasi ? Apa fungsi dan manfaat dari teknologi  sistem informasi ? Jelaskan!
2. Jelaskan peranan teknologi sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari! Berikan contoh penerapan/pengaplikasian teknologi sistem informasi dalam bidang pedidikan!
3. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadikan perkembangan teknologi informasi semakin pesat!
Jawab
1. Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.



1. Berkomunikasi menjadi lebih mudah dan cepat
Manfaat dari perkembangan teknologi dan informasi yang pertama adalah memudahkan dan mempercepat komunikasi. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi baru telah menimbulkan revolusi komunikasi di seluruh dunia. Di masa lalu, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperoleh atau mengirimkan pesan kepada orang lain.
Kini, komunikasi dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat berkat adanya internet sebagai media komunikasi. Melalui koneksi internet yang cepat, kita dapat berkomunikasi melalui surat elektronik, konferensi video, dan lain-lain secara cepat sehingga menghemat waktu dan biaya.
2. Memudahkan akses informasi
Selain memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, kehadiran internet juga memberikan kemudahan dalam mengakses informasi. Kini kita dengan mudah dapat mengakses dan memperoleh jenis-jenis informasi maupun jenis-jenis berita dengan mudah kapan pun dan dimana pun. Kemudahan mengakses informasi memberi dampak pada semakin meningkatnya pengetahuan yang kita miliki.
3. Mempersingkat waktu dan memangkas biaya
Dalam dunia industri, waktu dan biaya sangat penting dalam produksi. Sebelum adanya teknologi komunikasi dan informasi, produksi dilakukan secara manual serta membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit karena sepenuhnya bergantung pada tenaga manusia.
Setelah kehadiran teknologi komunikasi dan informasi, produksi dapat dilakukan setiap hari, cepat dan biaya pun dapat dipangkas. Hal ini sekaligus dapat meningkatkan laba bagi setiap perusahaan.


4. Proses perdagangan dilakukan secara elektronik
Dalam dunia bisnis, perdagangan adalah kegiatan pertukaran, pembelian, dan penjualan berbagai macam komoditas kepada sejumlah besar orang yang melibatkan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum adanya teknologi komunikasi dan informasi, perdagangan dilakukan secara barter atau bertukar barang.
Sistem perdagangan barter ini kemudian berganti dengan sistem pembayaran seiring dengan ditemukannya alat pembayaran. Proses jual beli pun dilakukan dengan menggunakan alat pembayaran yang sah. Sistem semacam  ini membuat proses perdagangan berjalan dengan sangat lambat dan berbiaya mahal. Tak jarang para pemasar harus mencari cara untuk memasarkan produknya ke pasar global.
Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, perdagangan kini dapat dilakukan secara elektronik atau e-commerce. E-commerce memegang peran yang sangat penting dalam ekonomi karena didalamnya terkandung proses perdagangan yang memungkinkan konsumen untuk mencari dan membeli produk secara daring.
5. Transaksi secara daring
Terkait dengan perdagangan secara daring, proses transakasi pun kini dapat dilakukan secara daring. Hal ini dapat kita temui dalam sistem perbankan. Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, sistem perbankan dilakukan secara manual dengan cara mengambil deposit secara langsung. Selain itu, transaksi juga hanya dapat dilakukan selama jam kerja dan hari kerja.
Namun, kehadiran teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah sistem perbankan menjadi lebih maju. Kini proses transaksi dapat dilakukan selama 24 jam, kapan pun dan dimana pun. Berbagai layanan perbankan secara daring pun kini banyak ditawarkan seperti layanan daring, dan lain-lain.
6. Membuat proses komunikasi pembelajaran menjadi semakin menarik
Teknologi komunikasi dan informasi baru tidak hanya dimanfaatkan di bidang ekonomi melainkan juga di bidang pendidikan. Saat ini, berbagai media pembelajaran yang berbasis komputer dan internet mulai digunakan di dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar tidak lagi hanya terjadi di ruang kelas namun dapat dilakukan secara daring.
Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi di dunia pendidikan semacam ini lazim disebut dengan e-learning. Dengan e-laerning, berbagai materi pembelajaran pun disajikan secara multimedia yang sekaligus merupakan karakteristik media pembelajaran atau ciri-ciri media pembelajaran yang lebih modern karena memiliki kemampuan untuk memantau kegiatan pembelajaran jarak jauh secara real-time.
7. Membantu proses komunikasi pemerintahan
Manfaat dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi lainnya adalah membantu proses komunikasi pemerintahan.
Kini, teknologi komunikasi dan informasi pun mulai merambah ke dalam pemerintahan. Berbagai sistem pemerintahan di seluruh dunia mulai menggunakan teknologi informasi untuk menyuguhkan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi pemerintah yang dikenal dengan e-government. Hak warga negara untuk memperoleh informasi yang jelas, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan pun dapat terpenuhi.
8. Komunikasi tanpa batas
Kehadiran internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memberikan pengaruh pada komunikasi antar manusia. Kehadiran internet sebagai faktor pendukung komunikasi online telah membuat komunikasi dan informasi menjadi tanpa batas.
Kita dapat mengetahui informasi tentang berbagai peristiwa di seluruh dunia dan berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia. Kita tidak perlu harus pergi ke berbagai negara untuk berkomunikasi dengan teman atau siapa pun yang ada di negara seberang.
9. Berbagi informasi secara efektif
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi mengakibatkan semakin mudahnya kita saling bertukar informasi dengan orang-orang di seluruh dunia. Orang-orang dapat saling berbagi dan bertukar informasi, pendapat, atau berita melalui diskusi kelompok atau forum-forum daring lainnya dan berdampak pada semakin bertambahnya pengetahuan.
10. Membuka peluang untuk dapat bekerja secara daring
Bekerja secara daring atau bekerja jarak jauh adalah salah satu manfaat lain dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
Kini, banyak sekali orang lebih menyukai untuk bekerja secara daring karena mempertimbangkan berbagai macam hal seperti lebih nyaman mengurangi pengeluaran biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh karyawan, mengurangi waktu untuk pergi dan pulang kerja, tingkat stress yang lebih rendah, dan lain-lain.
Namun, untuk dapat bekerja secara daring perlu memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang kerja daring seperti insfrastruktur teknologi informasi yang berkualitas, literasi komputer yang baik, jenis pekerjaan yang dapat dilakukan di berbagai tempat dengan menggunakan komputer dan progam komputer tertentu, karyawan yang memiliki sikap profesional dalam bekerja, dan lain-lain.


11. Membentuk komunitas virtual
Istilah komunitas virtual atau komunitas online meliputi sekelompok orang yang berkomunikasi melalui jejaring sosial, forum, layanan pesan instan, atau pun blog. Disebut komunitas karena terdiri dari sekelompok orang yang memiliki minat dan kegemaran yang sama dan berpartisipasi dalam kelompok yang dibentuk.
Sementara itu, disebut virtual karena mereka tidak melibatkan kontak fisik. Manfaat komunitas tertentu tentu sangat beragam, selain selain sebagai wadah kreatifitas dan saling berbagi informasi, komunitas virtual atau komunitas online juga dapat mempererat silaturahmi di antara anggota kelompok.
12. Memangkas biaya komunikasi
Manfaat dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi selanjutnya adalah dapat memangkas biaya komunikasi. Dulu, ketika teknologi komunikasi dan informasi belum berkembang seperti sekarang, biaya komunikasi begitu membengkak. Untuk berkomunikasi antar kota melalui jaringan telepon dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kini, dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, berbagai peralatan komunikasi seperti telepon pintar pun diproduksi secara massal dan dengan harga yang terjangkau.
Setiap orang dapat berkomunikasi dengan siapa pun, dimanapun dan kapan pun. Untuk berkomunikasi jarak jauh, sepanjang terhubung dengan internet, dapat dilakukan melalui berbagai layanan pesan instan dan biaya nya pun terjangkau. Hal ini juga memungkinkan orang-orang untuk memiliki akses terhadap data yang berlimpah dengan harga bersaing.
13. Terciptanya beragam alat berteknologi modern
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tak dipungkiri berdampak pada ditemukannya berbagai peralatan yang berteknologi modern. Alat-alat ini tentu sangat bermanfaat dan membantu kehidupan manusia di berbagai bidang jika digunakan sesuai dengan fungsinya.
Misalnya, komputer. Setelah kelahiran komputer generasi kelima, kini teknologi komputer menjadi semakin canggih, modern, dan memuaskan. Semakin canggihnya kinerja komputer tentu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, militer, dan lain-lain.

14. Terciptanya lingkungan yang tanpa kertas
Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi secara tidak langsung telah menciptakan lingkungan yang tanpa kertas. Dalam artian, berbagai informasi kini tidak lagi disimpan dalam bentuk hardcopy melainkan softcopy sehingga dapat disimpan dan dipanggil kembali melalui media digital bila diperlukan.
Misalnya komunikasi online atau komunikasi daring yang dilakukan melalui surat elektronik, pesan instan dan lain sebagainya sejatinya membantu menciptakan lingkungan tanpa kertas.
Semakin sedikit jumlah kertas yang digunakan maka lingkungan hidup pun akan akan semakin terjaga seiring dengan semakin terjaganya ekosistem hutan akibat semakin sedikitnya  jumlah pohon yang ditebang sebagai bahan utama pembuatan kertas.




15. Lingkungan lebih terjaga
Manfaat dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terakhir adalah membuat lingkungan sekitar menjadi lebih terjaga. Mengapa demikian? Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tentu akan berdampak pada semakin banyaknya jumlah perangkat baru yang diproduksi.
Orang-orang pun cenderung akan membeli produk baru yang berteknologi baru guna menunjang pekerjaannya. Hal ini berdampak pada tidak lagi digunakannya perangkat lama karena tidak sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya perangkat lama tersebut akan dibuang.
Agar tidak merusak lingkungan, kini berbagai komponen komputer atau perangkat lainnya dapat didaur ulang. Banyak sekali perusahaan yang memberikan layanan untuk mendaur ulang komputer agar aman dibuang atau dijual dalam bentuk baru.


2. Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, TV, komputer dan lain-lain itu dimanfaatkan bagi pendidikan. Pada hakekatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi alat-alat tersbut ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. 
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
1.Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learing). Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama;
2.Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuag jaringan perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboraturiom) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
3.Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia dalam pendidikan secara bertahap menggantuikan televisi dan vedio. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan, maka pada saat itu sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadual kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebaganya. 
Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan dalam pendidikan khususnya pembelajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang solusi pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang sesuai dengan tuntutan global abad ke 21 saat ini.
Selain guru, teknologi juga memiliki per-an tersendiri terhadap siswa siwi , Sebagai contoh peranan teknologi untuk siswa dan siswi :
1.Sebagai media pembelajara daring(online)
2.Sebagai media belajar online dengan cangkupan yang lebih luas sebagai pengganti buku dan digantikan teknologi buku elektronik.
3.Sebagai media belajar kelompok , Karena teknologi smartphone yang dilengkapi aplikasi messenger seperti whatsap dapat membuat grub antar siswa agar lebih mudah dalam melakukan diskusi berkelompok tanpa harus berkumpul.
4.Dengan adanya teknologi untuk metode belajar siswa akan memiliki pengetahuan yang lebih luas sebagai contoh mesin penulusur google yang memiliki banyak sekali artikel dan ilmu didalamnya yang dapat kita akses secara gratis.
5.Peran teknologi terhadap siswa lainya sebagai media untuk mendapatkan pengumuman dari seorang guru atau ketua kelas jika ada PR ataupun pengumuman untuk libur memalui smartphone via sms ataupun online messenger atau whatsap
6.Lebih ringkas dalam pembelajaran karena materi yang tertera pada teknologi mesin telusur google menunjukan apa yang sedang kita cari dan sangat memudahkan kita dalam menemukan suatu jawaban tanpa memakan waktu lama dan dapat mempersingkat waktu dalam pencarian artikel atau wacana untuk para siswa siswi belajar.
3. Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras atau biasa yang disebut hardware dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial di dalamnya, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Saat ini kebutuhan akan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi. Dalam perkembangannya teknologi komunikasi tidak terlepas dari beberapa faktor-faktor atau penunjangnya. Sehingga teknologi komunikasi dapat berkembang cepat seperti saat ini.
Hal-hal atau faktor-faktor yang menunjang cepatnya perkembangan teknologi komunikasi, yaitu :
1. Evolusi Ekonomi Global
Dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris, yang dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadinya revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap. Ekonomi global berpindah ke arah ekonomi industri dengan memiliki ciri, modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang abad pada saat ini, manusia cenderung menduduki tempat pusat dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasarkan pada pengetahuan dan berfokus pada informasi. Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam masyarakat atau ekonomi informasi. Globalisasi juga makin terjadi oleh adanya integrasi ekonomi dunia. Berbanding terbalik dengan era sebelumnya, perkonomian global tidak hanya didasarkan pada pertanian dan industri, melainkan makin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot.
2. Infrastruktur yang memungkinkan akses informasi dimanapun dengan kecepatan yang mencukupi
Informasi yang kini sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat, sudah menjadi barang yang wajib untuk dikonsumsi oleh semua orang. Untuk mempermudah dalam mengakses atau mendapatkan sebuah informasi yang dibutuhkan, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi ini sangat mendukung terjadinya proses komunikasi ini. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi ini, seseorang dapat mengakses informasi atau melakukan komunikasi dimana saja dan kapan saja dan tidak bertumpu pada suatu tempat saja.


3. Sumber daya manusia menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang sebuah teknologi komunikasi dan informasi memang sangat diperlukan. Hal ini di dukung karena perkembangan zaman yang begitu besar, yakni zaman globalisasi. Dimana dengan adanya teknologi yang semakin canggih ini, manusia dapat melakukan sesuatu dengan cepat dan mudah. Disini manusia juga dituntut agar dapat memanfaatkannya dengan jalan yang benar.
4. Kebijakan yang menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada perkembangan teknologi informasi jangka panjang.
5. Konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang sampai pada orang, tempat, waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
6. Manusia menginginkan kemudahan dalam berbagai hal
Semakin kompleks kebutuhan manusia, semakin mendesak manusia untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Tidak terkecuali kebutuhan akan teknologi yang dapat mempermudah aktivitas manusia. Kini, kemudahan didapat dari semakin cepat dan praktisnya alat teknologi informasi maupun komunikasi. Salah satunya di dunia pendidikan, berbagai kemudahan dirasakan oleh guru ataupun murid dalam mempelajari sesuatu. Dengan internet, tanpa adanya tata muka sekalipun proses belajar mengajar masih dapat berlangsung.
7. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity)
Sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu.
8. Kebutuhan komersial masyarakat yang meningkat
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.


Rabu, 03 Oktober 2018

Pengantar Kecerdasan Buatan / ARTICIAL INTELLIGENCE (AI)


Pengantar Kecerdasan Buatan / ARTICIAL
INTELLIGENCE (AI)
A.   Pengenalan
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan merupakan salah satu cabang Ilmu Komputer yang berkonsentrasi pada peng-automatisasi-an agar mesin atau komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.
Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat komputasi belaka. Seiring dengan perkembangan waktu, penggunaan komputer semakin mendominasi kehidupan manusia maka komputerpun tidak hanya digunakan sebagai alat hitung saja, tetapi lebih dari pada itu yaitu menggantikan beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Manusia menjadi pintar dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan didapatkan dari proses belajar, pengalaman didapatkan karena perjalanan waktu dan kehidupan yang di alami oleh manusia. Semakin banyak bekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang, diharapkan orang tersebut lebih mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Namun bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberikan akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Tanpa memiliki kemampuan penalaran yang baik, tidak ada artinya manusia itu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak apapun. Demikian juga sebaliknya, walaupun seorang manusia mempunyai kemampuan penalaran yang baik, namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberi bekal pengetahuan dan diberikan kemampuan untuk menalar. Untuk itu artificial intelligence, akan mencoba untuk memberikan beberapa metode untuk membekali komputer dengan kedua komponen tersebut agar komputer bisa menjadi mesin yang cerdas.




B.   Definisi Kecerdasan Buatan
Menyatakan komputer itu cerdas tentu tergantung sudut pandang dari orang yang memanfaatkan komputer tersebut. Karena itulah sangat sulit untuk mendefinisikan dengan pasti apa yang dimaksud dengan kecerdasan buatan tersebut. Pada tulisan ini kita akan menunjukkan beberapa definisi mengenai kecerdasan buatan sesuai dengan literatur yang di dapatkan dari beberapa pakar kecerdasan buatan.
Secara umum definisi kecerdasan buatan dapat dibagi dalam empat kategori yaitu:
1.      Sistem yang dapat berfikir seperti manusia “Thinking humanly”
2.      Sistem yang dapat bertingkah laku seperti manusia “Acting humanly”
3.      Sistem yang dapat berpikir secara rasional “Thinking rationally”
4.      Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional “Acting rationally”

Secara historis, keempat pendekatan tersebut telah dilakukan oleh para pakar kecerdasan buatan. Pendekatan manusia haruslah merupakan suatu ilmu empiris, termasuk hipotesa dan konfirmasi percobaan dan pendekatan rasional meliputi kombinasi dari matematika dan rekasaya.
Dari keempat perspektif diatas, pengertian kecerdasan buatan dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, antara lain:

1.      Sudut pandang kecerdasan.
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi cerdas, yaitu mampu berbuat seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
2.      Sudut pandang penelitian.
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat mesin atau komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan oleh manusia. Ada beberapa bidang (domain) yang sering dibahas oleh para peneliti meliputi:
a. Mundane Task
– Persepsi (vision & speech)
– Bahasa alami (understanding, generation & translation)
– Pemikiran yang bersifat commonsense
– Robot control
b. Formal Task
– Games/permainan
– Matematika (geometri, logika, kalkulus integral, pembuktian)
c. Expert Task
– Analisis finansial
– Analisis medikal
– Analisis ilmu pengetahuan
– Rekayasa (desain, pencarian kegagalan, perencanaan manufaktur)
3.      Sudut pandang bisnis.
Kecerdasan buatan adalah sekumpulan peralatan (tools) yang sangat powerfull dan metodelogis dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
4.      Sudut pandang pemrograman
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian masalah (problem solving) dan pencarian (searching).
Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan, yaitu:
·         Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan yang lainnya.
·         Motor Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman.

C.    Keuntungan Kecerdasan Buatan
1.      Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak mengubahnya.
2.      Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama. Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap. Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer ke komputer lain
3.      Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4.      Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah.
5.      Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6.      Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami
7.      Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan kecerdasan alami.
D.   Keuntungan kecerdasan alami
1.      Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun
2.      Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input simbolik
3.      Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.


Daftar Pustaka :

Minggu, 26 Maret 2017

Ilmu Budaya Dasar


 Ilmu Budaya Dasar


Pendahuluan
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
 Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.Adapun Manusia  adalah  makhluk Allah  yang di anugrahi akal, fikiran, dan  fisik untuk menunjang kehidupannya sebagai seorang  insan yang di tunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi yang  Allah Yang Maha Kuasa ciptakan.
Oleh karena manusia adalah khalifah di bumi ini sepatutnya seorang manusia haruslah mempunyai prilaku yang sesuai dengan yang Tuhan  inginkan untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan dengan segala makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga kelestariannya.Manusia yang menjadi seorang terpilih dan tinggi derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah mempunyai kepercayaan, ilmu, dan menjalankan segala apa yang di perintahkan Allah dan menjauhi yang di larang oleh Allah SWT.
Sebagai makhluk yang mempunyai akal dan fikiran serta fisik manusia haruslah memanfaatkan anugrah yang di berikan oleh Allah itu dengan sebaik – baiknya dan jangan menyalah gunakannya sebagai suatu yang Allah benci.  Manusia haruslah  mempunyai budaya yang baik untuk menjadikannya seorang manusia yang memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT. Maka manusia harus menjadikan budaya yang baik sebagai bagian dari dirinya tanpa mengabaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai makhluk yang berketuhanan.
Pembahasan
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Adapun Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
       Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menunjuk kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman, meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau kemana.


KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:

-              Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya

-              Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi
manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.

-          Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan
                Manusia sebagai masyarakat.
Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.



Senin, 21 November 2016

PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL


PENGANTAR

Ilmu sosial, demikian diistilahkan dan dijadikan nama baku yang berlaku di seluruh dunia. Semenjak sekolah dasar dan sekolah lanjutan tentunya Saudara sekalian telah mengenal istilah tersebut. Namun untuk semakin memperjelas pengertian mengenai ilmu sosial itu sendiri, perlu kita kaji secara mendasar disiplin ilmu sosial, kedudukannya, sejarah perkembangan, dan mengapa mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional perlu mempelajari mata kuliah ini.

Bukan tanpa dasar bahwa mata kuliah ini menjadi program wajib bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya di Universitas Padjadjaran. Selain bahwa trend ilmu-ilmu sosial makin menguat dengan perubahan dan tantangan zaman. Dinamika perkembangan ilmu sosial yang dimulai secara “resmi” akhir abad ke-19; perubahan tatanan masyarakat pasca revolusi industri, penguatan kesadaran akan diri dan kelompok, serta hubungan interpersonal dalam berbagai lingkup; meleburnya batas-batas wilayah negara pasca Perang Dunia ke-II; dan trend terbaru yaitu era globalisasi. Lintasan masa dan peristiwa tersebut semakin menguatkan pentingnya ilmu sosial untuk dikuasai mendampingi paradigma lain, yaitu teknik-teknologi ataupun ilmu alam.

Secara mikro, ilmu sosial menunjukkan identitas rumpun disiplin pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Luasnya lahan ilmu sosial untuk dipelajari membuat mata kuliah ini dipersempit berdasarkan silabus yang disusun. Silabus akan berkembang dalam perkuliahan: pembahasan konsep-konsep dasar dan mencoba mengaplikasikannya dalam tataran tulis-pendapat mahasiswa. Maka kuliah ini akan mendorong saudara sekalian untuk tidak sekedar menghapal melainkan juga melakukan analisis aktif dan mengeluarkan gagasan.

Teknis perkuliahan semacam ini memiliki dasar bahwa ilmu-ilmu sosial, bagaimanapun kurang dipandang bernilai di mata mahasiswa. Persepsi bahwa ilmu alam lebih bergengsi nampaknya masih kuat dan mengakar di kalangan mahasiswa. Sebagian lain menganggap bahwa ilmu sosial adalah “ilmu mudah” dan cukup dihapal saja. Perlu saudara sekalian ketahui bahwa persepsi demikianlah yang menyebabkan derajat ilmu sosial, khususnya di Indonesia, tertinggal dibandingkan ilmu sosial di negara lain. Tidak hanya itu, kalangan ahli sosial di Indonesia pun cenderung hanya sebagai pengguna teori-teori dari luar Indonesia yang dalam penerapannya kerap tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia.

Sangat sedikit ahli sosial Indonesia yang mampu menggali, merumuskan, dan menyusun teori-teori ilmu sosial yang orisinil berasal dari kehidupan masyarakat Indonesia sendiri. Sebaliknya, para ahli sosial asing tertarik pada karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mereka menjadi ahli tentang Indonesia dan mampu menelurkan teori-teori sosial tentang Indonesia. Para ahli asing tersebut kerap menjadi rujukan bagi ahli sosial Indonesia; ironis memang, “tuan rumah tidak tahu letak mejanya sendiri”. Namun itulah kenyataan, bahwa ahli sosial Indonesia tidak mengenali karakteristik masyarakat di mana ia hidup.

Keadaan ini diperparah oleh aplikasi teori yang salah kaprah. Dengan rujukan pada fenomena atau peristiwa yang berlaku pada negara lain, dalam hal kebijakan negara, acuan terhadap negara asing dicoba untuk diterapkan. Alih-alih memajukan yang terjadi malah menyengsarakan. Kebijakan yang salah kaprahpun seringkali dilakukan di negara ini. Minimnya pengusaan ilmu sosial membuat kebijakan tidak bertumpu pada cara hidup masyarakat. Akibatnya terjadi penyamarataan program pembangunan yang berorientasi “Jawa” yang mungkin tidak semuanya cocok untuk diterapkan di berbagai wilayah dan kebudayaan di Indonesia. Hal penting lainnya untuk “mengkaji ke dalam diri masyarakat Indonesia”, perlu dipahami bahwa dalam konteks kebudayaan, Indonesia yang memiliki lebih dari 12.000 pulau, 300 rumpun etnis dan bahasa, merupakan wahana ideal munculnya teori-teori ilmu sosial baik teori kecil, menengah (middle-range theory), ataupun teori besar (grand theory).


Konsepsi Ilmu Sosial

a.             Ilmu Pengetahuan
Ilmu sosial secara harfiah berarti ilmu yang membicarakan masyarakat. Ilmu atau ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan, apakah yang dikatakan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan dari pengetahuan atau analisis manusia terhadap suatu fenomena. Pengetahuan merupakan produk manusia berupa analisis-analisis aktif maupun pasif. Soekanto (2003: 6) menyatakan pengeahuan merupakan kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya.

Contoh pengetahuan analisis aktif:

Seseorang mendapati sebuah  batu yang sangat besar, secara aktif ia melakukan analisis bahwa batu tersebut lebih kuat daripadanya, maka ia pun menyembah batu tanpa perlu analisis lanjutan bahwa batu tersebut memberikan berkah bagi dirinya.

Contoh pengetahuan analisis pasif:

Seseorang mengetahui bahwa awan terletak di langit dan langit berada di atasnya. Ia tidak memerlukan analisis sama sekali untuk menyatakan mana langit dan mana awan

Pengetahuan tidak memerlukan suatu struktur sedemikian rupa. Pada dasarnya manusia  berkemampuan memiliki pengetahuan darimanapun sumbernya. Sifat pengetahuan merupakan penuntun manusia untuk mengembangkan suatu pengetahuan lainnya. Oleh karenanya pengetahuan dapat dikatakan merupakan bahan mentah terbentuknya ilmu pengetahuan.

Merujuk pada pendapat Soekanto (2003: 6) ilmu pengetahuan terdiri dari empat elemen, yaitu 1) pengetahuan yang tersusun secara 2) sistematis, menggunakan atau 3) hasil pemikiran yang selalu dapat 4) diperiksa dan ditelaah secara kritis untuk menyempurnakannya. Artinya berdasarkan empat elemen tersebut ilmu pengetahuan bukanlah suatu yang statis melainkan dinamis bergantung pada pengetahuan, sistematika, pemikiran, dan penelaahan yang lebih lanjut. Ilmu pengetahuanpun bersifat akumulatif.


Masyarakat Eropa pada abad pertengahan memiliki pengetahuan bahwa matahari mengelilingi bumi. Pengetahuan tersebut berubah tatkala Copernicus melakukan serangkaian analisis yang tersistematikakan dalam logika pemikiran aritmatik. Bumilah yang mengitari matahari. Dikemudian hari, melalui serangkaian penelahaan diketahui bahwa dalam peredaran mengelilingi matahari bumi pun memiliki rotasinya sendiri. Penelahaan lebih lanjut menunjukkan tidak hanya bumi yang mengitari matahari, ada sekurangnya 8 planet turut mengitari matahari dan mataharipun beredar mengelilingi tata surya yang lebih besar; dan begitupun ke sembilan planet lainnya.


Bagaimanakah dengan ilmu (pengetahuan) sosial? Mengacu pada pendapat Soekanto (2003: 6) maka ilmu sosial pun memiliki elemen dan sifat yang sama: dinamis dan akumulatif, senantiasa berubah, dan selalu dapat ditelaah. Elemen-elemen tersebut membentuk suatu paradigma atau cara-cara pemecahan teka-teki khususnya dalam mengkaji masyarakat. Dalam bukunya yang terkenal dan masih sering dijadikan acuan para ahli ilmu pengetahuan, yakni The Structure of Scientific Revolution (1972) Thomas Kuhn menyatakan bahwa elemen-elemen di atas dapat dianggap merupakan model ideal bangunan ilmu pengetahuan. Kuhn (1972: 78) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan akan bergeser bila dalam penelahaannya didapat temuan yang lain yang memperbaiki bangunan ilmu yang telah ada. Dalam ilmu pengetahuan normal, seorang ilmuwan mungkin berhadapan dengan fenomena baru dan tak terduga yang menghasilkan suatu tipe unsur ilmu pengetahuan baru yang melengkapi ilmu pengetahuan yang ada sebelumnya.

Sifat ilmu yang dinamis dan akumulatif membuat bangunan ilmu semakin hari semakin berkembang, mantap, dan meluas. Inilah yang disebut khazanah ilmu pengetahuan. Serangkaian penelahaan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan telah memudahkan para pelajar, mahasiswa, dan para ahli untuk mengambil tempat sebagai pembangun dan pengguna ilmu pengetahuan. Peluang terciptanya penambahan unsur dalam suatu ilmu pengetahuan makin terbuka bila kesempatan berpikir dan berkarya untuk ilmu pengetahuan cukup terbuka.

b.             Selayang Pandang Ilmu Sosial
Ilmu sosial lahir tidak jelas kapan waktunya, seiring dengan adanya manusia bermasyarakat tentu analisis dan penelahaan-penelahaan tentangnya terus berlangsung. Artinya ilmu sosial adalah ilmu yang cukup tua usianya. Perlu disadari bahwa kitab-kitab suci, tidak hanya secara dogma, secara ilmu pengetahuan di dalamnya implisit mendeskripsikan kondisi suatu masyarakat pada kurun waktu tertentu. Hal ini memberi petunjuk bahwa perhatian tentang masalah sosial telah ada semenjak lama; bukan resmi pasca revolusi industri.

Kisah-kisah yang termaktub dalam kitab suci menyiratkan suatu proses kehidupan sosial masyarakat, tentu dengan maksud mengajarkan suasana tertib sosial (social order). Adam dan Hawa merupakan masyarakat pertama yang diyakini oleh manusia, mengapa demikian? Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang memiliki kepentingan tertentu dan tujuan yang sama. Bentuk terkecil dari masyarakat adalah keluarga. Berkaitan dengan Adam dan Hawa, bukankah mereka adalah keluarga? Jika ya maka mereka berdua adalah satu masyarakat.
Kisah Nuh, Yakub, Yusuf, hingga Muhammad pun secara implisit memiliki pengertian kehidupan sosial. Di dalam kisah-kisah tersebut digambarkan bagaimana kondisi sosial; proses-proses sosial yang menyangkut interaksi, sistem dan struktur sosial, sosialisasi yang terjadi; kebudayaan, kepribadian massa; suatu bentuk masyarakat majemuk, multikultur, dan monokultur; pranata sosial, pengendalian sosial, konformitas, penyimpangan (deviance). Selain itu juga digambarkan  lapisan dan kelas sosial, mobilitas sosial, kelompok, sistem kekerabatan, serta kekuasaan.

Secara ringkas, sejak manusia membentuk kelompok yang dinamakan masyarakat maka di saat itu ilmu sosial tumbuh. Dalam perkembangannya, sistematika ilmu serta metodeloginya mengalami penambahan dan penyempurnaan sehingga ilmu sosial mantap berdiri di samping ilmu pengetahuan lain.

Perkembangan zaman yang terus bergulir diyakini membawa manusia sampai pada peradaban berpikir kritis dengan menggunakan kemampuan panca inderanya. Revolusi industri membawa akibat berubahnya tatanan sosial masyarakat dunia (Eropa) saat itu. Ilmu sosial kemudian lebih berfokus pada perubahan-perubahan interaksi, struktur sosial, dan sistem masyarakat yang terjadi akibat revolusi industri.Hal ini menandai lahirnya sosiologi.

Di sisi lain, dari pusat peradaban besar dunia (Eropa dan Timur Tengah) muncul semangat ekspansi ke luar daerah tersebut. Penemuan-penemuan daerah baru yang memiliki cara hidup yang berbeda dengan standar Eropa dan Timur Tengah menjadi bahan kajian yang menarik. Catatan-catatan para pengelana seperti Ibnu Batuta, Marcopolo, dan Colombus tentang cara hidup masyarakat “dunia baru” mendorong lahirnya ilmu antropologi.

Tekanan demografi akibat bertambahnya penduduk dunia berhadapan dengan keterbatasan lahan pangan membuat masyarakat perlu melakukan strategi menanggulangi kekurangan pangan. Kekurangan pangan akan berdampak pada rentannya daya hidup suatu masyarakat. Alokasi dan distribusi pangan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi.

Revolusi industri membuat struktur masyarakat berubah secara drastis. Aset-aset seperti lahan atau perusahaan yang pada masa sebelumnya menjadi milik raja dan bangsawan, dikuasai oleh pengusaha/swasta. Untuk menggerakkan aset tersebut para pengusaha atau pemilik modal memerlukan tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan manusia-manusia yang bergerak menjalankan sistem yang ditentukan oleh pengusaha. Agar sistem dapat berjalan dengan baik maka pengusaha harus mampu mengatur tenaga kerjanya untuk dapat menjalankan usaha sesuai dengan keinginan pengusaha. Pengaturan tenaga kerja  tersebut melahirkan ilmu managemen.

Kekusaan negara (raja dan kaum bangsawan) sebagai regulator kehidupan sosial meluntur akibat revolusi industri. Golongan ini perlu melakukan tata aturan bagi masyarakat untuk melindungi kepentingan golongan dan kepentingan masyarakat sehingga kehidupan negara antara pemimpin dengan yang dipimpin dapat sinergis. Hubungan dengan negara-negara lain juga perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan negara yang bersangkutan. Hubungan tersebut dapat berupa kerja sama atau juga konflik. Proses tersebut mendorong terbentuknya ilmu politik modern yang berkaitan dengan ilmu hukum tata negara dan hubungan internasional

Selayang pandang ilmu sosial dapat diteruskan berkaitan dengan era globalisasi kini. Pemahaman-pemahaman baru muncul dalam disiplin ilmu sosial berkaitan dengan “mengkerutnya dunia” karena kemajuan teknologi dan tingginya peradaban manusia. Mitos bahwa globalisasi membuat masyarakat dunia kembali pada “kondisi dunia datar” (flat earth society), di manapun juga bermukim suatu masyarakat, mau tidak mau mereka terkena imbas dari globalisasi. Peristiwa yang terjadi di New York hari ini, menit ini, detik ini, dalam beberapa saat sudah diketahui oleh Saudara-saudara yang bermukim di Jatinangor. Dunia seakan datar dan dilipat, di manakah orang yang tidak mengetahui bentuk botol dan warna Coca-cola? Justeru karena itulah ilmu sosial semakin dianggap penting untuk memandang dunia manusia era globalisasi.

Alih-alih menciptakan warga dunia satu kehidupan melalui globalisasi justeru di lain sisi paham lokalisasi muncul dan menguat. Identitas-identitas baru bermunculan dalam berbagai lingkup. Globalisasi menghasilkan paradoks, di satu sisi meleburkan batas-batas teritori namun di lain sisi menguatkan batas-batas identitas. Dan identitas ini melebur pula bersama batas teritori. Dapatkah Anda bayangkan bahwa satu perusahaan begitu berkuasa mengatur kehidupan satu negara? Itulah yang terjadi di masa sekarang. Fenomena tersebut merupakan satu dari sekian banyak fenomena yang harus ditelaah oleh ahli ilmu sosial atau setidaknya calon ahli ilmu sosial untuk menambah khazanah ilmu dan penemuan teori maupun aplikasinya di masa mendatang.

Walau perkembangan ilmu sosial sedemikian maju, namun bukan berarti harus meninggalkan konsep-konsep dasarnya. Dalam mata kuliah ini konsep-konsep dasar menjadi sangat penting dalam membantu Anda merumuskan suatu telahaan sosial. Konsep dasar, bagaimanapun perlu dipelajari bukan sekedar dihapal, tetapi dipahami dan diaplikasikan sesuai dengan disiplin ilmu yang Anda geluti, yaitu Hubungan Internasional. Selain konsep dasar, teori-teori sosial klasik dan kontemporer akan dituangkan juga dalam mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Sosial.

C. Ilmu Sosial di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan luas lautan sekitar 81.000 Km2  dengan jumlah penduduk yang besar. Penduduk Indonesia yang tersebar di berbagai pulau memiliki kebudayaan yang berbeda dan kemajemukan dalam sistem sosialnya. Di lain sisi, dalam wadah kesatuan negara, Indonesia memiliki payung kebudayaan Indonesia. Artinya Indonesia adalah bangsa yang majemuk, multikultur, dan sekaligus monokultur. Apa pentingnya ilmu sosial memandang hal tersebut? Justeru karena ketiga sifat inilah Indonesia merupakan gudang terbentuknya teori-teori ilmu sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, kemajemukan mudah terlihat dari sisi ekonomi. Dapatkah Anda katakan bahwa kemampuan ekonomi bangsa Indonesia sama? Tentu jawabannya tidak. Ada yang memiliki kemampuan ekonomi tinggi, menengah, dan rendah. Setidaknya itulah jawaban singkat dari pertanyaan tersebut. Demikian pula dalam politik, tidak semua warga memiliki kesempatan berpolitik yang sama, selalu ada tingkatan elit dan akar rumput. Di setiap suku bangsa pembedaan-pembedaan tersebut selalu terjadi dan menunjukkan kemajemukan dalam berbagai tingkatan masyarakat.

Indonesia juga merupakan negara multi etnik, disadari ataupun tidak, dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berinteraksi dengan etnik lain sesama bangsa Indonesia. Sampai saat ini belum diperoleh data pasti jumlah kelompok etnik yang menghuni bumi Nusantara. Hildred Geertz, misalnya, menyebutkan bahwa di Indonesia hidup lebih kurang 300 kelompok suku bangsa yang memiliki bahasa dan identitas satu sama lain berbeda. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak ragam kebudayaan atau masyarakat multikultural. Masing-masing kebudayaan sama kedudukannya, tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah. Masalahnya “kaca mata” yang dipakai seringkali bersifat kesukuan (etnosentris) sehingga pandangan bahwa kebudayaan A lebih tinggi daripada kebudayaan B nyata terjadi, terlebih setelah masa Orde Baru berkuasa selama 32 tahun.

Dibawah naungan Bhineka Tunggal Ika, bangsa Indonesia menyatakan satu kebudayaan, yakni kebudayaan Indonesia. Walaupun berbeda, bangsa ini memiliki rasa kesamaan tujuan dalam konteks bernegara. Kesadaran sebagai satu bangsa tertanam di setiap etnik. Terlepas dari kasus-kasus desintegrasi yang terjadi di beberapa wilayah di Nusantara, pada prinsipnya pengakuan sebagai satu bangsa dimiliki oleh warga negara yang menghuni Indonesia.

Sangat sulit untuk menelaah satu persatu masyarakat yang majemuk, multikultur, dan monokultur seperti Indonesia. Ruang publik menjadi arena bertemunya elemen masyarakat dan membangun interaksi sosial. Masalahnya cukupkah ruang publik tersebut tersedia di Indonesia? Meski dalam kekurangannya, Saudara-saudara akan lebih mudah mengobservasi proses sosial warga Indonesia melalui pendekatan ruang publik.

Permasalahan sosial yang terjadipun tidak kalah menarik untuk dikaji. Issue ketimpangan, gaya hidup, atau politik yang terjadi di Indonesia sangat beragam dan dinamis. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia menyerupai sebuah panggung pertunjukan, demikian dikatakan oleh Clifford Geertz. Benedict Anderson bahkan menyebut Indonesia sebagai The Imagined Community. Kelas-kelas atau lapisan sosial yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia menunjukkan pembedaan yang tajam dan masing-masing memiliki identitas masing-masing, saling bersentuhan namun tidak saling merembes antar lapisan tersebut.

Jauh-jauh hari ahli-ahli sosial asing telah mengidentifikasi Indonesia. Baik untuk kepentingan akademis maupun praktis. Banyak ahli sosial asing yang sangat paham mengenai Indonesia dan menemukan teori yang berasal dari masyarakat Indonesia, sebagai contoh Clifford Geertz merumuskan teori Abangan-Santri-Priyayi yang menunjukkan karakteristik kehidupan sosial di Indonesia. J.S Furnivall merumuskan teori masyarakat majemuk Indonesia yang terdiri dari bangsa Eropa sebagai lapisan teratas, di bawahnya terdapat warga asing non-Eropa, dan lapisan terbawah adalah kaum pribumi. Edward Brunner menghasilkan tesis tentang kebudayaan dominan yang hidup menaungi kebudayaan lain. Dari sisi praktis, Snouck C. Hurgronje menemukan teori atau formula memenangkan peperangan melawan bangsa Indonesia, yaitu kuasai agamawan dan kesadaran beragama. Masih banyak ahli sosial lain yang mempelajari dan merumuskan teori tentang Indonesia. Diplomat asing pun dibekali pengetahuan tentang seluk beluk Indonesia, sehingga saat bertugas sebagai diplomat di Indonesia mereka telah merasa mengenal betul kondisi Indonesia, kebudayaan, dan termasuk cara berdiplomasi untuk memenangkan tujuan negaranya. Di manakah ahli sosial Indonesia dan apa perannya?